Lompat ke konten

Perbedaan Antara Haji dan Umroh

Perbedaan Antara Haji dan Umroh

Perbedaan Antara Haji dan Umroh – Haji dan umroh adalah dua bentuk ibadah yang dilakukan oleh muslim. Perbedaan utama antara haji dan umrah adalah waktu pelaksanaannya dan jumlah rukun yang dilakukan. Haji dilakukan pada bulan Dzulhijjah pada tahun tertentu dan memiliki empat rukun, yaitu ihram, tawaf, sa’i, dan thawaf wada’.

Sedangkan umroh dapat dilakukan setiap saat dan hanya memiliki tiga rukun, yaitu ihram, tawaf, dan sa’i. Haji adalah ibadah yang wajib dilakukan sekali dalam hidup oleh setiap muslim yang mampu, sedangkan umrah dapat dilakukan beberapa kali dalam hidup.

Berikut adalah penjelasan lebih lengkap perbedaan antara haji dan umroh dilihat dari berbagai aspek.

Perbedaan dari segi Hukum Pelaksanaannya

Perbedaan utama dari segi hukum pelaksanaannya antara haji dan umroh adalah bahwa haji adalah ibadah wajib (fardhu ‘ain) bagi setiap muslim yang mampu, sedangkan umrah adalah ibadah sunnah. Artinya, melakukan haji adalah kewajiban bagi setiap muslim yang mampu secara fisik dan finansial, sementara umrah tidak wajib, namun sangat dianjurkan.

Kewajiban dalam berhaji termaktub dalam Al-Qur’an:

“Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.” (QS. Ali Imran : 97).

Sedangkan Umroh, hadist yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, bahwa Rasulullah SAW pernah mendapat pertanyaan tentang apakah umroh wajib dilakukan atau tidak.

“Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak wajib, tetapi jika engkau berumrah maka itu afdhal atau lebih utama’,” (HR. Tirmidzi).

Selain itu, dalam pelaksanaan haji, terdapat beberapa tata cara yang harus diikuti dengan ketat sesuai dengan syariat, sedangkan dalam pelaksanaan umrah, lebih fleksibel dan lebih sederhana.

Baca Juga: Tips Memilih Travel Haji Terbaik

Perbedaan Haji dan Umroh dari segi Rukun

Perbedaan utama dari segi rukun antara haji dan umrah adalah jumlah rukun yang dilakukan. Haji memiliki lima rukun yang harus dilakukan, yaitu :

  1. Niat untuk ihram
  2. Melakukan wukuf di Arafah
  3. Melaksanakan Tawaf
  4. Sa’i
  5. Memotong rambut

Sedangkan umrah hanya memiliki empat rukun, yaitu:

  1. Niat untuk ihram
  2. Melaksanakan Tawaf
  3. Sa’i
  4. Memotong rambut

Jelas disini perbedaannya ada di melakukan wukuf di Arafah, di manapada ibadah umroh tidak perlu melakukan ritual tersebut.

Apa itu wukuf di Arafah?

Wukuf di Arafah adalah salah satu rukun dari ibadah haji, yang dilakukan pada hari kesembilan bulan Dzulhijjah. Wukuf di Arafah adalah proses berdiri di padang Arafah selama sekitar 8-10 jam, yang dimulai dari Dhuha (matahari terbit) hingga Maghrib (matahari terbenam).

Pada saat itu, jutaan jamaah haji dari seluruh dunia akan berdiri di padang Arafah dan melakukan shalat sunat, membaca doa, dan beristighfar (memohon ampunan kepada Allah).

Wukuf di Arafah dianggap sebagai hari yang sangat penting dalam ibadah haji, karena pada hari itu, Allah menurunkan rahmat-Nya kepada seluruh umat manusia, termasuk jamaah haji yang berada di padang Arafah. Dan itu juga merupakan hari yang diakui sebagai hari paling mulia diantara hari-hari lainnya.

Itu sebabnya, dalam pelaksanaan haji, wukuf di Arafah adalah rukun yang paling penting karena merupakan titik yang sangat krusial dalam pelaksanaan haji. Dan jika seseorang melakukan wukuf di Arafah, maka hajinya sah.

Hadits yang diriwayatkan Tirmidzi, Ahmad, Abu Daud, Nasai dan Ibnu Majah, dari Abdurrahman bin Ya’mur. Rasulullah SAW memerintahkan kepada seseorang untuk berseru:

“Haji adalah (wukuf di) Arafah. Siapa yang datang (di Arafah) pada hari Nahar malam sebelum fajar terbit, dia terhitung melakukan wukuf”.

Baca Juga: Perkembangan Haji dari Masa ke Masa: Sejarah dan Dampak Globalisasi

Perbedaan Waktu Pelaksanaan Umroh dan Haji

Perbedaan utama dari segi waktu pelaksanaan antara umrah dan haji adalah bahwa umrah dapat dilakukan setiap saat sepanjang tahun, sementara haji hanya dilakukan pada bulan Dzulhijjah (khususnya pada tanggal 8-13) setiap tahun.

Umrah dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun, selama jamaah telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, seperti membayar biaya umrah, memiliki paspor yang masih berlaku, dan lain-lain. Namun, ada waktu-waktu tertentu yang lebih baik untuk melakukan umrah, seperti di bulan-bulan suci Ramadhan atau di bulan Syawal setelah Idul Fitri.

Sedangkan Haji, hanya dilakukan pada bulan Dzulhijjah setiap tahun. Waktu pelaksanaan haji adalah pada tanggal 8-13 Dzulhijjah, dengan tanggal 9 Dzulhijjah sebagai hari terpenting dalam pelaksanaan haji. Pada hari itu, jamaah haji akan melakukan wukuf di padang Arafah, yang diakui sebagai hari paling mulia dalam ibadah haji.

Jadi dapat disimpulkan, Umrah dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun, sementara Haji hanya dilakukan pada bulan Dzulhijjah setiap tahun.

Baca Juga: Tips Memilih Travel Umroh Terpercaya

Itulah beberapa perbedaan antara haji dan umroh. Semoga bermanfaat!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *